WAHAI UMAT ISLAM,  SELAMATKAN BAITUL MAQDIS !

today January 2, 2019 account_circle Arifin Ismail

WAHAI UMAT ISLAM,  SELAMATKAN BAITUL MAQDIS !

" Masjidl Aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya " ( QS. Al Isra : 1 )

Masjid al Aqsha, juga disebut Baitul Maqdis, yang terletak di kota Jerussalem merupakan tempat yang penuh keberkahan, sebagaimana dinyatakan dalam kitab sucu al Quran : Maha suci Tuhan yang telah membawa hambaNya berjalan dari Masjid al Haram ke masjid al Aqsha yang telah kami berkati sekelilingnya “.  Dalam ayat ini dinyatakan bahwa Masjid al Aqsha merupakan tempat yang telah diberkati oleh Allah Taala. Mengapa Masjid al Aqsha menjadi tempat yang diberkati sehingga dinamakan juga dengan Baitul Maqdis ( secara bahasa Bait adalah rumah, al Maqdis adalah yang duisucikan, maka Baitul Maqdis adalah rumah atau tempat yang disucikan ) ?.

Baitul Maqdis adalah masjid kedua yang dibangun setelah pembangunan Masjid al Haram, sebagaimana dinyatakan dalam Hadis , bahwa sahabat bertanya kepada Rasulullah : “ Ya Rasulullah, masjid apakah yang pertama kali dibangun dimuka bumi ini ? Rasululah menjawab : “ Masjid al Haram ( di kota Makkah ). Sahabat bertanya lagi : “ Kemudian masjid apa lagi ?” Rasulullah menjawab : “ Masjid al Aqsha “. Sahabat bertanya lagi : “ Barapa tahunkah jarak antara pembangunan masjid Haram dan Masjid al Aqsha ? “. Rasulullah menjawab : “ empat puluh tahun dan jika kamu dapat mengerjakan shalat di tempat itu, maka laksanakanlah, sebab tempat itu memiiki kelebihan-kelebihan “ ( Hadis sahih Riwayat Bukhari )

Masjid al Aqsha merupakan tempat yang penuh keberkahan, sebab bumi Palestine adalah negeri yang ditetapkan Allah untuk menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya dari kekejaman Fir’aun. Negeri Palestina juga  tempat dikuburkannya Nabi Ibrahim, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, dan Musa. Di dalam hadits riwayat At-Tirmidzi dari Zaid bin Tsabit Al-Anshari disebutkan, yang artinya, “Saya mendengar Rasulullah bersabda: ‘Betapa diberkahinya Syam! Betapa diberkahinya Syam!’ Lalu orang-orang bertanya, ‘Bagaimana ia diberkahi wahai Rasulullah?’ Nabi menjawab, ‘Para malaikat membentangkan sayapnya di atas Syam, dan para nabi telah membangun Baitul Maqdis .” Ibnu Abbas menambahkan bahwa Rasulullah bersabda, “Dan para nabi tinggal di Syam, dan tidak ada sejengkal pun kota Baitul Maqdis kecuali seorang nabi atau malaikat pernah berdoa atau berdiri di sana.” (HR. At-Tirmidzi).

Masjid al Aqsha merupakan tempat dimana nabi melakukan shalat bersama seluruh para nabi sebelumnya, sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu mas’ud  bahwa rasulullah bersabda ; “ kemudian aku masuk ke dalam masjid (Baitul Maqdis ), lalu melihat para nabi ada yang sedang berdiri dan ada yang sedang ruku dan ada yang sedang sujud. Kemudian azan dialungkan dan iqamat , lalu kami (para nabi ) berdiri dalam saf yang lurus, menunggui siapa yang menjadi imam. Kemudian datang Jibril menghampiriku, dan memimpinku menunjuk ke hadapan, maka akupun bersembahyang menjadi imam mereka “. Masjid al Aqsha juga merupakan tempat nabi naik kelangit pada peristiwa Israk dan Mikraj. Oleh sebab itu  Masjidil Asha memeiliki kelebihan dan keutamaan bagi umat Islam sedunia. Oleh sebab itu  shalat di masjidil aqsha memiliki keutamaan sebagaimana sabda rasulullah bahwa : “ Keutamaan shalat di masjid al Haram itu seratus ribu kali daripada shalat di masjid yang lain, dan keutaman shalat di masjidku (masjid nabawi di kota Madinah ) itu seribu kali dari shalat di masjid yang lain, dan keutamaan shalat di masjid al Aqsha itu lima ratus kali daripada shalat di masjid yang lain “. ( Thabrani dan Ibnu Khuzaimah). Oleh sebab itu perjalanan ke masjid al aqsha sangat dianjurkan sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah : “ Janganlah kamu bersungguh-sunguh dalam melakukan perjalanan kecuali kepada tiga tsmpat yaitu perjalanan ke masjid al haram, dan masjid rasul, dan masjid al aqsha “ ( Hadis sahih riwayat Bukhari ). Melakukan ibadah di Masjid al Aqsha merupakan sebuah keutaman sebagaimana Rasul bersabda : “ Shalat di masjidil haram lebih mulia seratus ribu kali dari shalat di masjid lainnya. Shalat di masjid nabawi bernilai seribu kali dari shalat di tempat lain, sedangkan shalat di masjid al Aqsha bernilai 500 kali lebih baik dari shalat di masjid lainnya “. Hadis riwayat al Bazzar.

Baru-baru ini, negara Israel merencanakan pemindhan ibukota dari kota Tel.Aviv ke kota Jerussalem. Pada awalnya seluruh dunia tidak menyetujui rencana tersebut. Tiba-tiba Presiden Amerika Trump baru-baru mengumumkan bahwa pada tanggal 15 Mei ini akan mereka memindahkan kedutaan Amerika dari kota Tel.Aviv ke kota Jerussalem, ( repubila online, 8 Mei 2018 ). Pemidahan itu meupakan isyarat pengakuan kota Jerussalem merupakan ibukota negara Israel. Padahal selama ini ibukota Israel adalah Tel. Avis buan kota Jerussalem. Tanggal 15 Mei juga mengingatkan kita 15 Mei 1948 yang merupakan hari pengusiran warga Palestine secara besar-besaran untuk mendirikan negara Israel, sehingga menteri pertahanan Israel menyatakan bahwa : “ Tidak ada hadiah yang lebih indah daripada pengumuman itu “.  Jika pemindahan kedutaan Amerika ke Jerussalem itu terjadi, maka tindakan tersebut akan berpengarus kepada negara-nagara lain yang akan ikut memindahkan kedutaan mereka ke kota Jerussalem. Dengan tindakan ini berarti dunia akan mengakui kota Jerussalem, al Quds sebaga ibukota Israel. Padahal, pada bulan Februari yang lalu dalam Konperensi Negara-negara Islam ( OKI ) di Cotonou, seluruh negara Islam, termasuk Indonesia telah sepakat untuk menolak rencana pemindahkan ibukotaIsrael  dari kota Tel.Aviv ke kota Jerussalem.

Kota Jerussalem pada awalnya berada di bawah kerajan Nabi Daud dan Sulaman. Setelah meninggalnya nabi daud dan Sulaman, maka keuasaan berpindah kerajaan Babylonia, selama beberapa abad. Setelah keruntuhan kerajaan Babilonia, kota jerussalem berada di bawah  kekuasaan Romawi, sehingga datang Islam ke Palestina di waktu kekhalifahan Umar bin Khattab, dan terus dibawah  kekhalifahan Islam saling silih berganti selama berabad-abad. Selama itu bangsa yahudi telah berpencar ke semua negeri eropah, dan tidak memiliki negara, sehingga pada tahun 1897 berdirilah organisasi Zionis yang bertujuan untuk menegakkan kembali kerajaan Bani Israel di atas permukaan bumi, sebagaimana kerajaan Sulaiman terdahulu. Pada saat itu negeri Palestina dan Baitul Maqdis dibawah kekuasaan kekhalifahan Turki Usmani. Dengan terjadinya perang dunia pertama tahun 1914-1918, dan sewaktu Turki Usmani mengalami kekalahan, maka sebagai akibat kekalahan tersebut bumi Palestina berada di bawah kekuasaan Inggeris sejak tahun 1916. Dan pada tahun 1917 terjadilah perjanjian Balfour. Berdasarkan perjanjian Balfour, maka pada tahun 1948, Inggeris memberikan Baitul Maqdis dibawah kekuasaan kepada bangsa yahudi dengan mendirikan negeri bernama Israel, sebagai pernyatan bahwa negeri Palestina merupakan milik bangsa Israel, padahal sebelumnya negeri tersebut merupakan tempat tinggal bangsa Palestina, bukan Bani Israel.

Kemerdekaan  dan pembebasan Masjid al Aqsha merupakan janji Allah, sebagaimana dalam dinyatakan dalam hadis  : “ Tidak akan terjadi kiamat sebelum  terjadi perangan antara kaum muslimin  melawan yahudi, sehingga kaum muslimin akan mengalahkan mereka sampai ketika ada yahudi yang bersembunyi dibalik batu dan pohon, maka batu dan pohon itu akan berkata : “ wahai muslim, wahai hamba Allah, Ini yahudi sedang berlindung dibelakangku maka perangilah ia “, kecuali pohon gharqad, sesungguhnya pohon gharqad itu merupakan pohon milik yahudi “ (Hadis sahih riwayat Muslim ). Allah telah menjanjikan kemenangan, tetapi janji Allah tersebut harus diperjuangkan oleh umat Islam dengan segala upaya dan ikhtiar sehingga Baitul Maqdis, Kota Jerussalem, dan tanah Palestine kembali kepada bangsa Palestine sebagaimana terdahulu.

Perjuangan dan pembelaan umat Islam terhadap Masjidil Aqsha merupakan bukti dan simbol  pejuangan umat Islam sepnjang masa, sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah : “Tidak henti-hentinya thaifah dari umatku yang menampakkan kebenaran terhadap musuh mereka. Mereka mengalahkannya, dan tidak ada yang membahayakan mereka orang-orang yang menentangnya, hingga datang kepada mereka keputusan Allah ‘Azza wa Jalla, dan tetaplah dalam keadaan demikian”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, di manakah mereka?”. Beliau bersabda, “Di Bait Al-Maqdis dan di sisi-sisi Bait Al-Maqdis”. (HR Ahmad dari Abi Umamah). Oleh sebab itu, sudah seharusnya umat Islam seluruh dunia menyatakan ketidak setujuan mereka terhadap pemindahan ibukota tersebut, sebab jika hal tersebut dilakukan, maka itu akan membangkitkan semangat perjuangan umat Islam seluruh dunia, sehingga memungkinkan akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat menganggu kestabilan dan perdamaian dunia. Mari kita selamatkan Baitul Maqdis dengan menahan pemindahan ibukota negera Israel ke kota Jerussalem, sebab disana terdapat Masjid al Aqsha yang mulia dan suci. Fa’tabiru Ya Ulil albab.

 

 

 

Buletin

Share This