TADARUS SEJARAH DAN PERJUANGAN NABI

today February 2, 2023 account_circle Arifin Ismail

 

 “ Dan tidaklah Aku ( Allah ) mengutus engkau ( Muhammad ) melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam “ ( Surah Al Anbiya : 170

 

 Rabiul Awwal juga dikenal dengan bulan kelahiran nabi Muhammad yang disebut dengan bulan Maulid karena pada bulan rabiul Awaal terdapat suatu peristiwa mulia, yaitu waktu kelahiran ( maulid ) nabi Muhammad saw,  Biasanya di bulan ini umat Islam akan mengadakan   peringatan maulid dengan ceramah tentang kelahiran nabi, Selain itu, ;  alangkah baiknya jika bulan Rabiul Awwal kita jadikan bukan sekedar merayakan maulid, tetapi lebih dari itu kita jadikan bulan ini sebagai bulan mengkaji sejarah dan perjuangan Nabi Muhammad atau kita namakan dengan bulan tadarus  sejarah nabi, sehingga selama bulan rabniul awwal ini di setiap rumah, di langgar dan surau, apalagi di masjid, di sekolah dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, semuanya sibuk dengan membaca, menelaah, menceritakan, mengkaji sejarah nabi Muhammad dari sejak kelahiran , sifat-sifat beliau, karakter dan kepribadian beliau, perjuangan dan sumbangan beliau bagi masyarakat dunia. Jika dalam bulan ramadhan kita biasakan diri kita untuk mengkhatamkan al Quran, mengapa kita tidak membiasakan selama bulan rabiul awal untuk membaca buku-buku sejarah nabi Muhammad saw? Diharapkan dengan demikian umat islam selalu dapat mengenang , mencontoh sunah Rasulullah dalam segala hal, bukan saja sunnah serban dan jubah atau janggut; tetapi juga sunnah kepribadian, sunnah ekonomi, sunnah pemerintahanh, sunnah bermasyarakat dan sunaah sistem kehidupan. Bagaimanakah kita akan mengikut sunnah nabi, jika kita tidak banyak mengetahui tentang sejarah kehidupan beliau. Seorang sahabat Abdullah bin Mas'ud berkata : “ Kami mengajarkan sejarah nabi kepada anak-anak kami sebagaimana kami mengajarkan alquran". Sudahkan kita mengajarkan sejarah nabi kepada mereka sebagaimana kita membaca Al Quran? Sudahkah kita bertadarus sirah rasul sebagaimana kita bertadarus al Quran..? Mari kita mulai sejak awal bulan rabiul awwal kita memulia dari diri kita sendiri untuk membaca sejarah nabi Muhammad setiap hari selama bulan rabiul awwal walaupn sehari satu lembar, atau satu jam, dan demikian seterusnya.

Nabi Muhamad saw lahir pada hari Senin , dua belas hari bulan daripada bulan Rabiul Awwal, pada tahun yang disebut oeh masyarakat Arab sebagai tahun Gajah, sebab pada tahun itu terjadi peristiwa kedatangan tentera berkenderaan  gajah di bawah pimpinan Raja Abrahah dari negeri Yaman yang bermaksud untuk meruntuhkan Ka’bah. Oleh sebab itu tahun itu dikenal dengan tahun Gajah, karena tradisi Arab akan menamakan tahun tertentu dengan peristiwa yang terjadi pada tahun tersebut. Dalam sebuah hadis diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa seorang Arab bertanya kepada nabi Muhammad saw : Mengapa engkau berpuasa di hari Senin..? Rasulullah saw menjawab : “ Itulah hari aku dilahirkan dan itulah hari turunnya wahyu yang pertana “. Hari kelahiran ini menurut pakar ilmu falak bertepatan dengan tanggal 20  April tahun 570 Masehi. Walaupun ada beberapa Riwayat yang menyatakan bahwa nabi lahir pada tanggal 8 Rabiul Awal ( buku Rahiq Makhtum, Mubarakpuri ) tetapi menurut Ibnu Katsir, bahwa ulama telah bersepakat ( ijmak ) bahwa Nabi Muhammad saw lahir pada tanggal dua belas rabiul awwal berdasarkan dengan Riwayat dari Ibnu Abbas : ‘rasulullah dilahirkan pada tahun gajah bersamaan dengan hari senin, tanggal dua belas rabiul awwal “ ( Bidayah Nihayah, jilid 2, hal. 419 )

Nabi Muhammad adalah manusia agung dan terbaik sepanjang sejarah. Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Abbas dan Abu Naim bin Buraidah berkata keduanya bahwa sewaktu Aminah sedang mengandung maka dia bermimpi dan mendengar suara berkata kepadanya : “ Sesungguhnya engkau sedang mengandung orang yang terbaik dari sekalian makhluk, pemimpin seluruh alam dan jika nanti engkau melahirkannya maka katakanlah : Aku berlindung dengan Tuhan yang Esa daripada segala dengki orang yang dengki dan namakan dia dengan nama Muhammad “. Sewaktu melahirkan Muhammad maka riwayat juga menyatakan bahwa Aminah melihat cahaya yang sangat terang keluar dari rahimnya menerangi seluruh angkasa .

Dalam sebuah hadis sahih diriwayatkan oleh Hakim dan Baihaqi dari Khalid bin Ma’dan bercerita bahwa sahabat-sahabat Rasulullah bertanya : Wahai Rasulullah ceritakan kepada kami tentang dirimu , maka beliau menjawab : “ Aku adalah doa dari leluhurku nabi Ibrahim, dan merupakan kabar gembira yang disampaikan oleh nabi  Isa dan sewaktu aku dilahirkan , ibuku melihat cahaya yang terang sehingga menerangi Basra dan negeri Syam “. Usman bin Abi Ash juga berkata : Sesungguhnya ibuku menyaksikan sewaktu Aminah melahirkan Muhammad saw maka ibuku berkata bahwa sewaktu Muhammad dilahirkan maka aku hanya melihat cahaya yang menerangi sekeliling rumah dan seluruh negeri “. Hasan bin Tsabit berkata : Demi Alah, sesungguhnya aku pada waktu itu berumur sekita tujuh atau delapan tahun, dan aku telah dapat memahami apa yang aku dengar, dimana aku pada suatu hari mendengar suara seorang yahudi dari atas benteng kota Madinah berkata : “ wahai sekalian orang yahudi…”, sehingga berkumpullah orang-orang yahudi disekitarnya dan bertanya : Ada apa maka kamu memanggil kami semua ? Dia menjawab : Ketahuilah bahwa malam ini telah keluar bintang sebagai tanda Ahmad telah lahir ke dunia “.

Nabi Muhammad dilahirkan dari rahim ibunya dengan kaki dan tangan telungkup diatas tanah dan kepala melihat ke langit serta dalam keadaan telah berkhitan. Hasan bin Atiyah menceritakan bahwa : “ Sesungguhnya sewaktu dilahirkan maka nabi Muhammad saw lahir dalam keadaan terlungkup diatas kedua tangan dan kakinya dengan muka melihat ke atas menghadap ke langit “. Menurut Ibnu hajar dalam syarah Sahih Bukhari bahwasanya nabi Muhammad telah berkata-kata sejak waktu dilahirkan dan  kalimat yang pertama keluar dari mulut nabi sewaktu beliau dalam keadaan bayi adalah : “ Allahu Akbar wal hamdulillahi katsiraan “, Allah Maha besar dan bagiNya segala puji-pujian “.  

Mengenai kelahiran dalam keadaan telah berkhitan, Anas berkata bahwa Rasulullah sendiri pernah berkata : “ Diantara kemuliaan yang diberikan kepadaku dari Tuhanku adalah aku dilahirkan dalam keadaan telah berkhitan sehingga seorangpun tidak melihat sesuatu yang kotor dariku “. Hal ini juga disampaikan oleh hadis-hadis yang lain dari riwayat Ibnu Abbas, Ibnu Umar, dan juga dari Abubakar Shiddiq.

Berita kelahiran Muhammad segera disampaikan kepada Abdul Muthalib, maka dengan segera Abdul Mutalib datang melihat cucunya yangbaru lahir, dan dengan perasaan gembira cucu tersebut segera di bawa ke Ka’bah dan dia segera berdoa : “ Segala puja bagi Tuhan yang telah meberikan kepadaku zuriyat yang baik ini “. Setelah hari yang ketujuh, maka Abdul Muthalib mengadakan jamuan makan dengan mengundang kaum Quraisy sebagai tanda kesyukuran atas kelahiran cucunya tersebut. Riwayat menyatakan bahwa dalam jamuan tersebut, Abdul Muthalib menyembelih hewan dan memberikan nama kepada cucunya dengan nama Muhammad. Sewaktu orang Qurasiy bertanya kepadanya tentang maksud nama tersebut, sebab selama ini dalam masyarakat Qurasy nama itu tidak pernah ada, maka mereka bertanya kepada Abdul Muthalib : “ Mengapa engkau namakan dia dengan nama tersebut “ Abdul Muthalib menjawab : “ Nama Muhammad artinya adalah orang yang terpuji, maka dengan nama ini aku berharao semoga dia akan mendapat pujian baik dari Tuhannya yang berada di langit dan dari sekalian makhluknya yang berada di bumi “.

 

Muhammad saw, adalah manusia yang terpuji lahir dari perkawinan antara Abdulah, seorang ayah yang taat, ikhlas, rajin dan berakhlak mulia, dan dari seorang ibu Aminah, perempuan yang terpercaya, selalu menjaga amanah, mempunyai akhlak yang mulia, dan mempunyai kedudukan yang mulia. Dia juga merupakan cucu dari seorang kakek Abdul Muthalib yang selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dalam setiap keadaan, memuji Tuhan, berdoa kepadaNya, menyerahkan diri dan seorang pemimpin yang selalu berkhidmat kepada masyarakat dengan penuh keikhlasan. Muhammad lahir dalam keadaan yang suci, lingkungan dan persekitaran yang suci, sehingga kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah kalimat yang memuji kepada Tuhan. Kelahirannya membawa rahmat bagi sekalian alam, menjadi cahaya dalam kegelapan, pembawa wahyu sebagai pedoman hidup bagi semua insane, menghancurkan kemusyrikan dan kekafiran, mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah dan beribadah kepadaNya. Bulan rabiul Awwal adalah bulan kelahiran Nabi Muhammad saw, juga bulan beliau hijrah ke Madinah, juga bulan rasulullah saw dipanggil Allah untuk kembali kepadaNya. Allah takdirkan demikian agar umat Muhammad dapat menjadikan bulan rabuil awal untuk mengkaji  kehidupan rasulullah, dari kelahiran sampai kembali kepadaNya, Berarti bulan Rabiul Awwal adalah  merupakan momentum  kita untuk  membaca, mempelajari,  mengkaji dan bertadarus sirah perjuangan manusia teragung, teladan umat dari sejak kelahiran sampai akhir perjuangan. Mari kita sama-sama menjadikan Bulan Rabiul Awwal adalah  bulan tadarus sejarah kepribadian  dan perjuangan nabi. Fa’tabiru Ya ulil albab.

 

 

ReplyReply allForward

Buletin

Share This