PERINGATAN MAULID DAN TANTANGAN UMAT
“ Sesungguhnya pada pribadi Rasulullah terdapat contoh teladan bagi kamu semua “ ( QS. Al Ahzab : 21 )
Rabiul Awwal adalah bulan yang sangat mulia, khususnya bagi umat islam dimana saja berada. Ulama sepakat bahwa tanggal dua belas Rabiul Awwal adalah tanggal kelahiran nabi Muhammad, walaupun ada juga pendapat yang menyatakan tanggal delapan dan lain sebagainya, tetapi mayoritas menyatakan tanggal dua belas berdasarkan pendapat sahabat nabi, Ibnu Abbas. Tanggal dua blas rabiul awal juga merupakan nabi tiba di Madinah sewaktu hijrah dari kota Makkah. Dan pada tanggal dua belas rabiul awwal juga merupakan tanggal wafatnya rasulullah sallahu alaihi wasallam. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa tanggal dua belas rabiul awwal itu bukan saja memperingati hari kelahiran nabi, tetapi juga memperingati hari beliau hijrah ke madinah, dan juga mengingat hari wafatnya Rasulullah. Dengan kata lain, tanggal dua belas Rabiul awwal merupakan hari mengingat sejarah kehidupan dan perjuangan Rasulullah dari sejak kelahiran, dakwah dan perjuangan, hijrah dan pengorbanan serta kepribadian yang teladan.
Biasanya masyarakat Islam pada tanggal dua belas rabiul awwal mengadakan peringatan maulid nabi Muhammad saw. Sebenarnya pada zaman nabi dan sahabat tidak ada peringatan maulid, sebab mereka sahabat hidup bersama Nabi sehingga mereka mengetahui pribadi dan perjuangan nabi.secara langsung. Peringatan maulid berawal pada abad ke sepuluh. Pada waktu itu ummat islam dalam keadaan sangat lemah dan terus menerus kalah dalam menghadapi perang salib. Kekalahan dan kelemahan umat islam dalam dalam perang Salib tersebut menjadi pemikiran dan perhatian Khalifah Muzaffar Syah. Khalifah bermusyawarah dengan panglima perangnya yaitu Salahuddin Ayyubi, untuk mencarikan solusi dan alternatif bagaimana cara untuk membangkitkan semangat juang dan kualitas umat Islam di waktu itu. Salahuddin Al Ayyubi berpendapat bahwa kelemahan umat islam adalah karena mereka lupa dengan perjuangan dan kepribadian rasululah yang penuh dengan kisah kepahlawanan. Oleh sebab itu menurut Salahuddin Al Ayyubi cara untuk membangkitkan semangat umat islam hanya dengan satu cara yaitu menceritakan dan mengingat kembali kepribadian dan sejarah perjuangan kepribadian Rasululah saw
Kelemahan umat islam pada waktu itu karena mereka lupa dengan sejarah perjuangan rasul, karena sejarah mencatat bahwa generasi sahabat memiliki semangat perjuangan dan pribadi berkualitas karena mereka selalu bercermin dengan pribadi Rasulullah. Hal ini terbukti dimana sahabat selalu menceritakan kehidupan rasul kepada anak-anak mereka sehingga menjadi anak mereka yaitu para tabi’in menjadi generasi berkualitas. Sebagai bukti, sahabat Nabi Abdulah bin Mas'ud berkata : “ kami mengajarkan sejarah nabi Muhammad kepada anak-anak kami sebagaimana kami mengajarkan kitab suci Al Quran”. Berarti sejarah nabi merupakan pembicaraan sehari-hari diantara sahabat; sebagaimana kita hari ini membicarakan issu, gossip, politik atau selebritis dan lain sebagainya Jika hari ini kita terbiasa baik di tivvi, surat kabar, sibuk dengan segala gerak langkah selebritis dan tokoh-tokoh politik, maka pada zaman dahulu, sahabat sibuk berbicara tentang sifat-sifat nabi, sejarah nabi, segala gerak gerik perjuangan Rasulullah saw. Dari hal diatas maka menurut Salahuddin al Ayyubi cara untuk memotivasi umat Islam pada saat itu dan memenangkan perang salib yang sedang mereka hada[I, tidak ad acara lain semalinkan dengan mengenalkan kembali sejarah dan perjuangan nabi Muhammad saw. Untuk itu dicari waktu yang tepat untuk menceritakan kisah dan perjuangan nabi Muhammad kepada seluruh umat Islam. Salahudin mengusulkan agar hari maulid nabi yang jatuh pada tanggal dua belas rabiul awwal dijadikan momentum untuk mmenceritakan kembali kisah nabi Muhammad saw. Khalifah setuju dengan usul tersebut, sehingga waktu datang bulan Rabiul Awwal, khalifah mengumpulkan semua rakyat untuk mendengarkan kisah – kisah nabi.
Untuk itu khalifah menyuruh para ulama mengarang kitab-kitab yang menceritakan sejarah kehidupan nabi secara lengkap. Akhirnya ulama mengarang beberapa syair-syair tentang kehidupan nabi dari sejak kelahiran, sejarah kehidupan, mukjizat dan perjuangan Nabi. Buku karangan ulama tentang nabi baik dalam bentuk puisi dan prosa dibacakan kepada umat islam di seluruh pelosok negeri. Kisah perjuangan Nbai yang dibacakan pada peringatan maulid tersebut ternyata dapat mengembalikan semangat dan motivasi umat untuk berjuang sebagaimana perjuangan Nabi dan sahabat terdahulu, sehingga sejarah membuktikan bahwa akibat pembacaan kisah kehidupan dan perjuangan rasul pada perayaan maulid pada zaman umat Islam dapat mencapai kemenangan dalam perang salib selanjutnya dibawah kepemimpinan panglima Salahuddin al Ayyubi sehingga kota Jerusalem dan Masjid al Aqsha kembali ke pangkuan umat Islam.
Dari kisah tersebut dapat dilihat bahwa tujuan utama peringatan maulid nabi adalah untuk mengembalikan semangat dan motivasi umat islam dalam perjuangan sehingga dapat meraih kemenangan dalam menghadapi setiap serangan musuh yang ada sesuai dengan kondisi masing-masing.Hal yang sama juga pernah dilakukann oleh Abussaid dari kerajaan Irbil yang berkuasa pada abad ke tiga hijrah. Pada waktu itu raja Irbil sedang terancam oleh serangan ekspansi pasukan Mongolia dibawah pimpinan Jengis Khan . Mendengar akan adanya serangan tersebut, maka raja Irbil berfikir bagaimana dapat mengerahkan semangat juang masyarakat. Bertepatan pada waktu itu datang bulan rabiul Awwal. Maka diadakanlah peringatan maulid nabi selama tujuh hari tujuh malam sehingga seluruh orang datang dari seluruh penjuru negeri baik yang dekat maupun yang jauh. Ibnu Jauzi menceritakan dalam kitab Mi’ratuzzaman bahwa dalam acara maulid tersebut raja Irbil menghabiskan lima ribu ekor kambing, sepuluh ribu ekor ayam, sepuluh ribu keju, dan tiga puluh ribu piring berisi manisan halwa . Perayaan tersebut menghabiskan dana tiga ratus ribu dinar uang emas.
Dalam acara yang berlangsung selama tujuh hari tujuh malam tersebut diceritakanlah segala sesuatu yang berkaitan dengan sejarah perjuangan dan pengorbanan serta kesungguhan Rasululah dalam menegakkan agama.Para ulama diminta raja untuk mengarang buku sejarah perjuangan nabi, seperti Hafidz ibnu Dihyah mengarang kitab khusus tentang nabi yang berjudul “Tanwir fi maulidirrasul basyiran wa nadzira ". Pengarang kitab diberi hadiah seribu dinar uang emas oleh khalifah. Akibat peringatan maulid tersebut, maka rakyat mempunyai semangat juang yang tinggi sehingga dapat mengusir pasukan musuh yang dipimpijn oleh Jengis Khan dari kawasan Akka ( sekarang bernama negara negara libanon )
Jika Raja Irbil dengan perayaan maulid dapat membeikan motivasi dan semangat juang kepada umat islam untuk melawan pasukan jengis Khan; demikian juga dengan panglima Salahuddin al Aayyubi dengan maulid dapat membangkitkan semangat umat melawan musuh dalam perang salib sehingga umat islam termotivasi untu mengsuir pasukan salib dari bumi Palestina . Maka yang menjadi pertanyaan sekarang dapatkah semangat dan motivasi maulid nabi membangkitkan semangat umat islam menghadapi strategi musuh-musuh islam di zaman modern sekarang ini. Ekonomi umat dijajah oleh ekonomi kapitalis berkedok globalisasi ; budaya kita dirusak oleh budaya barat dengan istilah hak asasi manusia, liberalisasi., plurasisme agama dan lain sebagainya.Pendidikan umat Islam banyak dipengaruhi oleh sistem pendidikan barat yang berasaskan paham sekular, politik umat Islam dipengaruhi oleh sispem politik barat yang berlandaskan dengan demokrasi.liberal. Akhlak umat Islam terpengaruh dengan etika Barat yang berasaskan dengan paham hedonisme sehingga landasan penilaian seseorang itu bukan lagi kepada nilai-nila luhur, keimanan dan ketaqwaan, tetapi kekayan dan kesenangan. Media kita dipengaruhi oleh sistem media barat yang bebas. Kekuatan umat sangat rapuh sehingga mudah timbul pertengkaran antar sesama umat Islam yang disebabkan masalah sepele dan khilafiyah
Pada saat yang sama kita sibuk merayakan peringatan maulid dari kampung sampai ke istana negara dan surau sampai ke masjid; padahal pada waktu yang sama kita diserang habis-habisan oleh musuh dari rumah sampai istana dengan gajet, budaya dan media. Apa guna kita menghabiskan biaya berjuta-juta untuk maulid, dari kampung, kota sampai ibu kota negara jika kita sebagai umat islam tidak dapat melawan serangan pemikiran dan budaya barat dan musuh yang masuk ke dalam otak, hati dan budaya masyarakat umat. Semoga peringatan maulid kali ini dapat meningkatkan semangat kepeduliaan umat melawan sistem ekonomi, politik, budaya, akhlak yang berasaskan kepada nilai-nilai utama dan kebenaran yang tetap. Sehingga dengan peringatan maulid umat Islam dapat membangun peradaban umat di masa mendatang sebagaimana yang telah dicontohkan oleh nabi Muhammad saw dalam membangun peradaban Madinah.Dengan maulid nabi diharapkan masyarakat muslim dapat menghayati dan mencontoh kepribadian, dan perjuangan Rasulullah dan kisah perjuangan tersebut dapat menjadi pedoman dalam meningkatkan kualitas umat dalam kehidupan dan juga dalam menghadapi serangan budaya dan pemikiran. Fa’tabiru Ya Ulil Albab.
ReplyReply allForward |
Komentar