1506 SILATURAHIM : SYARAT MENDAPAT AMPUNAN

today May 14, 2022 account_circle Arifin Ismail

 

“ Dua orang beriman itu adalah bersaudara maka perbaikilah hubungan diantara kamu dan bertaqwalah kepada Allah semoga kamu mendapat rahmat "       ( Surah Hujurat : 10 )

Dari Ibnu Abbas menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda : “ Apabila pagi hari dari malam Lailatul Qadar malaikat Jibril berkata kepada seluruh malaikat : segeralah kamu berangkat melakukan tugas. Malaikat bertanya : Apakah yang telah diperbuat Allah kepada umat Muhammad ? Jibril berkata : Allah telah melihat mereka pada malam tadi (malam Lailatul Qadar ) maka Allah memberikan ampunan atas  dosa-dosa yang mereka lakukan kecuali empat kelompok yang tidak mendapat ampunan. Sahabat  bertanya : Siapakah mereka itu ya rasulullah ? Nabi menjawab : 1. Peminum arak 2. Orang yang durhaka kepada orangtuanya. 3. Orang yang memutuskan silaturahim 4. Orang yang bertengkar/berkelahi dengan orang lain ( Hadis riwayat Baihaqi dan Ibnu Hibban ). Dari hadis diatas dapat dilihat bahwa ampunan dosa yang dijanjikan Allah pada bulan ramadhan itu sangat tergantung kepada hubunga silaturahmi antara manusia apalagi dengan kaum kerabat, jiran tetangga dan kolega kerja. Oleh sebab itu, maka dalam masyarakat muslim, bulan syawal adalah  silaturahim antar sesama dengan kunjung-mengunjungi kediaman masing-masing.

Dalam sebuah hadis dinyatakan : “ Sesungguhnya jika seseorang  berkunjung ke rumah  seseorang yang lain,  maka Allah akan mengirimkan malaikat  untuk bertanya kepadanya :  engkau akan pergi kemana ? Orang itu menjawab : ke rumah si fulan. Malaikat bertanya : Apakah engkau pergi karena mempunyai hajat kepadanya ? Orang itu menjawab : Tidak ada. Malaikat : Apakah engkau berziarah karena ada hubungan kerabat ? Tidak, jawabnya. Malaikat  : Apakah karena ada suatu nikmat yang akan engkau dapatkan? Tidak ada. Malaikat bertanya :  Apa sebab engkau menziarahinya ?   Aku berkunjung ke tempatnya  karena  Allah. Malaikat berkata : Allah telah mengirimkan aku kepadamu untuk memberi khabar bahwa dengan sebab itu maka Allah mencintaimu dan wajiblah bagimu surga ( hadis reiwayat muslim ). Dari hadis ini sangat penting digaris bawahi bahwa kunjungan yang diterima Allah adalah kunjungan sebab mengikuti perintah Allah “ lilhahi taala”, bukan karena yang lain.

Diantara keutamaan silaturahim dan kunjung mengunjungi adalah di padang mahsyar nanti akan mendapat tempat di atas mimbar yang ada di Arsy Allah. Hadis menyatakan :  “ Sesungguhnya di sekeliling Arsy nanti ada mimbar daripada cahaya dan diatas mimbar itu berdiri kaum  berpakaian cahaya, wajahnya bercahaya, mereka bukan para nabi dan bukan syuhada. Sahabat bertanya : Siapakah mereka itu ? Nabi menjawab : Mereka  adalah orang yang mencintai saudaranya karena Allah dan selalu duduk-duduk bersama di dalam suatu majlis  karena Allah, dan mereka saling kunjun mengunjungi antar sesama   juga karena Allah ( hadis riwayat Nasai ). Allah Taala juga akan memberikan cintaNya dan mengangkat kedudukan kepada mereka yang bersilaturahim sebagaimana disebutkan dalam hadis qudsi :” Wajiblah cintaKu bagi mereka yang saling  berkunjung karena Aku, dan bagi mereka yang saling cinta mencintai yang lain karena cintanya kepadaKu, dan mereka yang saling berkorban karena Aku dan mereka yang saling menolong karena Aku ( hadis qudsi riwayat Ahmad dan hakim ).

Rasulullah saw bersabda : “ Sesiapa yang menyambung tali persaudaran dengan saudaranya yang lain maka Allah akan mengangkat derajatnya dan kedudukannya di dalam surga, dimana derajat itu tidak akan didapatnya dengan  amal ibadahnya “ ( riwayat Abi Dunya ). Abu Hurairah menceritakan bahwa rasulullah saw bersabda  : Sesiapa yang mengunjungi orang yang sakit atau berziarah mengunjungi saudaranya karena allah maka malaikat berseru : Lakukanlah dengan sebaik-baiknya, berjalanlah dengan yang baik, sebab   tempat di dalam surga  telah disediakan untukmu ( hadis riwayat Ibnu Majah ).

Sahabat nabi, Abu Ruzain alUqaily juga  menceritakan bahwa rasulullah saw bersabda : “ Seorang muslim yang mengunjungi saudaranya yang lain maka akan datang bersamanya malaikat sebanyak 70.000 malaikat mengiringinya dan berselawat kepadanya dengan ucapan “ Ya Allah, sebagaimana dia akan menghubungkan silaturahim, maka berikanlah keselamatan dan salawat kepadanya ( hadis riwayat Thabrani ) . Oleh sebab itu diantara kebiasaan dan tradisi sahabat adalah saling kunjung-mengunjungi anrtara sesama sahabat yang lain, sebagai contoh : Sayidina Ali bin Abi Thalib setiap minggu membiasakan dirinya untuk mengunjungi sahabat yang lain dan dia juga sangat gembira jika mendapat kunjungan silaturahim daripada yang lain, bahkan ada riwayat menyatakan bahwa jika seandainya selama seminggu tidak ada yang datang berkunjung ke rumahnya maka dia merasa sedih. Sahabat yang lain, Aun bin Abdullah al mas’udi mempunyai 360 sahabat, dan dia mewajibkan dirinya untuk mengunjungi rumah mereka satu persatu sepanjang tahun. Ada sahabat yang membiasakan dirinya untuk bersilaturahim dan berkunjung ke rumah kawannya satu kali dalam  setiap sebulan. Demikian juga ada  sahabat yang berkunjung ke rumah sahabat lain dalam  setiap seminggu. Rasululah selalu mengajak sahabatnya untuk berkunjung dan bersilaturahim  kepada sahabat yang lain.

Abdullah bin Umar berkata bahwa Rasulullah saw telah bersabda ; “ Sebaik-baik sedekah adalah memperbaiki hubungan silaturahim diantara saudara “ ( riwayat Thabari dan Bazar ). Demikian juga diriwayatkan bahwa Rasululah berkata kepada Abi ayub : Apakah kamu ingin mendapat perniagan ? Abi Ayub menjawab : baik ya rasulullah. Rasul berkata: Perbaikilah hubungan silaturahim kamu dan dekatkanlah hubunganmu dengan mereka yang jauh “ ( riwayat Thabrani dan Bazzar ).Sahabat Anas bin Malik  menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda : “ Sesiapa yang memperbaiki hubungan dengan manusia maka Allah akan memperbaiki hubunganNya dengan orang tersebut, dan setiap ucapan akan mendapat pahala bagaikan memerdekakan hamba sahaya dan dia akan kembali dengan ampunan dosa atas dosa-dosa yang telah lalu “.( riwayat Isfahani ).

Setiap muslim dengan yang lain itu diumpamakan bagaikan sebelah telapak tangan yang harus bersama telapak tangan yang lain, dimana kedua tapak tangan tersebut harus selalu bergandengan dan saling melengkapi dalam memegang sesuatu. Hal ini dinyatakan Rasulullah saw dalam sabda beliau : “ Dua orang yang bersaudara adalah seperti dua tangan yang saling membasuh antara satu dengan tangan yang  lain, dan tidaklah dua orang mukmin berjumpa kecuali Allah akan memberikan manfaat kepada kedua orang tersebut ( hadis riwayat Dailami ). Oleh sebab itu Al Quran menyatakan bahwa surga akan disediakan bagi mereka yang selalu melakukan silaturahim dan kunjung-mengunjungi yang dilandasi dengan iman dan taqwa kepada Alah Taala, sebagaiman tertera dalam Al Quran : “ Surga disediakan bagi mereka yang memberikan bantuan kepada orang lain baik dalam keadaan sempit /susah atau keadaan lapang/senang dan bagi mereka yang dapat menahan marah dan bagi mereka yang suka memaafkan manusia yang lain, Dan Allah sangat mencintai orang yang selalu berbuat baik “ ( Surah Ali Imran : 134 ). Dalam kunjungan silaturahim di bulan syawal seseorang akan saling meningkatkan hubungan kemanusiaan, dengan saling memaafkan kesalahan, inilah makna syawal, yaitu peningkatan. Dengan amalan Ramadhan kita mendapat ampunan Tuhan, dan dengan saling memaafkan, kita membina hubungan silaturahim yang merupakan syarat untuk mendapatkan ampunan Tuhan.

Jika seseorang sudah datang untuk bersilaturahmi dan meminta maaaf atas kesalahan yang dilakukannya, tetapi orang yang kita jumpai tersebut tidak memaafkan kesalahan tersebut, maka orang yang telah meminta maaf tersebut tidak lagi berdosa atas kealahan yang dilakukannya malahan dosa kesalahan itu akan berbalik kepada orang yang tidak memaafkan. Hal ini dinyatakan  sahabat Nabi Jaudan   bahwa Rasulullah saw bersabda ; “ Sesiapa yang datang kepada orang lain untuk meminta maaf atas kesalahannya, dan orang itu tidak memaafkan kesalahan tersebut, bagi bagi orang tersebut dosa kesalahan yang diperbuatnya ‘ ( riwayat Abu daud ). Dalam hadis yang lain disebutkan : “ Sesiapa yang meminta maaf tetapi tidak diterima, maka orang yang tidak menerima maaf itu tidak akan mendapat minuman daripada telaga rasulullah di hari akhirat “ ( riwayat Thabrani ).

Oleh sebab itu dapat kita simpulkan bahwa kunjungan silaturahim dengan keluarga di bulan syawal bukan hanya sebuah tradisi masyarakat tetapi merupakan aplikasi ajaran agama untuk menyambung tali silaturahim sesame keluarga dan saudara, dan saling meminta maaaf atas kesalahan dan kesilapan, sebab hal tersebut merupakan syarat bagi ditermanya amal ibadah selama bulan ramadhan. Nilai dan ajaran agama inilah yang telah dibiasakan oleh ulama terdahulu di dalam masyarakat kita sehingga telah menyatu dengan kehidupan masyarakat muslim jika datang bulan syawal. Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin, semoga Allah menerima semua amalan kita semua. Fa’tbaiu Ya Ulil albab.

 

Buletin

Share This