1504 PRIBADI RAMADHAN

today April 28, 2022 account_circle Arifin Ismail

 

“ Hai orang yang beriman telah diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana orang sebelum amu, agar kamu menjadi orang yang bertaqwa “ ( QS. AlBaqarah : 183 )

Ramadhan sebentar lagi akan berakhir, bulan yang begitu mulia akan meninggalkan umat Islam, maka sudah pada saatnya di akhir Ramadhan ini, kita melihat sudah kita benar-benar melaksanakan ibadah puasa dengan sempurna, sehingga kita sudah layak menjadi manusia taqwa, manusia yang diharapkan dapat tercapai dengan menjalankan puasa Ramadhan seama satu bulan. Seharusnya dengan shalat tarawih selama tiga puluh hari yang kita lakukan, maka kita benar-benar dapat menikmati shalat, sebagai sarana komunikasi dengan Allah subhanawa taala. Jika kita begitu semangat menjalankan shalat tarawih di bulan Ramadhan, maka sepatutnya setelah Ramadhan, kita akan terlatih untuk melaksanakan shalat lima waktu, karena ciri utama orang yang bertaqwa adalah yang selalu mendekatkan diri, berkomunasi dengan Tuhan Pemcipta.

Dengan tadarus al Quran yang  kita lakukan selama sebulan penuh, sepatutnya kita lanjutkan tradisi tadarus al Quran setelah Ramadhan dengan membaca, mengkaji dan memahami makna yang tersirat dalam al Quran. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa rasulullah saw pernah menyuruh Abdullah bin Umar untuk bertadarus al Qur an sampai khatam sekali dalam seminggu. Cara mengkhatamkan sekali seminggu juga dilakukan oleh para sahabat lain seperti Usman bin Affan, Zaid bin Tsabit, Ibnu Mas’ud dan Ubay bin Ka’ab; sehingga telah menjadi tradisi para sahabat untuk mengkhatamkan tadarus Al Qur an pada setiap hari Jum’at. Ada juga diantara sahabat rasul yang mengkhatamkan tadarus Al Qur an dalam dua atau tiga hari; dan juga ada yang mengkhatamkan bacaannya dalam tempoh satu bulan. Biasanya yang mengkhatamkan tadarus dalam waktu sebulan tersebut bukan hanya sekedar membaca tetapi lebih banyak membaca dengan menghayati makna yang terkandung di dalamnya.

Jika selama bulan Ramadhan kita telah terbiasa untuk bangun di tengah malam untuk melaksanakan makan sahur, maka setelah Ramadhan mari kita berazam untuk dapat melaksanakan shalat malam minimal  dua rakaat, kemudian kita kemukakan segala persoalan yang akan kita hadapi, dan memohon petunjukNya sehingga dengan petunjuknya kita dapat hidup Bahagia dunia akhirat. “ Lakukan shalat sunat tahajjud di malam hari, maka Kami ( Allah ) akan mengangkatmu kepada kedudukan yang terpuji, dan bacalah al Quran dengan bacaan yang benar, maka Kami akan menganugerahkan kalimat-kalimat yang bernash kepadamu “ ( QS. Al isra : 79-81 ) . Berarti dengan shalat sunat tahajud di malam hari, dan mempelajari petunjukNya, maka Dia akan memberikan kepadamu ketenangan jiwa, solusi kehidupan yang engkau hadapi pada esok harinya, sehingga engkau akan mendapat kedudukan mulia baik disisi Allah,maupun disisi manusia.

Dalam Ramadhan kita dibentuk menjadi pribadi yang tahan godaan, baiik godaan hawa nafsu makan, minum, sehingga tidak mengkonsumsi makanan dan mihuman dengan berlebih-lebihan, sehngga kita menjadi pribadi yang sehat jasmani, dan rohani, sehat fisik dan sehat psikis, sebab banyak manusia modern hari ini, mereka yang makan berlebih-lebihan, sehingga badan mereka sangat mudah terkena penyakit, padahal al Quran mengajarkan kita “ Dan janganlah engkau melakukan sesuatu dengan cara yang berlebih-lebihan “.( QS. Al Isra : 26 )

Demikian juga manusia Ramadhan harus dapat mengontrol hawa nafsu syahwat, dimana hanya menyalurkan nafsu syahwat pada tempatnya, dan menghindarkan diri dari tempaat kemaksiatan, atau juga mengaawal diri agar jangan terkenal perbuataan nafsu syahwat yang menyimpang seperti homoseksual, lesbian, atau heterosexual, demikain juga menghindar dari segala  bentuk sarana yang akan mengundang hawa nafsu syahwat, seperti tempat pelacuran, atau keadaan pergaulan yang memudahkan perbuatan maksiat seperti pergaulan bebas tanpa batas. Hal ini semua hanya dapat dikontrol oleh diri sendir, oleh keimanan di dalam dada, dan kita tidak bisa lagi bergantung dengan hukum negara atau adat istiadat suatu kaum sebagaimana zaman dahulu, sebab pada hari ini semua orang bebas berbuat dengan dalil hak asasi manusia, sehingga negara, masyarakat, dan orang lain tidak boleh melarang orang lain atas apa yang akan dilakukannya, maka setiap orang harus melakukan kontrol terhadap diri sendiri, dengan menyaadari bahwa apa yang dilakukan di dunia ini semua akan mendapat balasan di dalam kehidupan hari kemudian.

Jangan sampai setelah Ramadhan dan lebaran, kita menjadi manusia yang lepas kontrol, sehingga setelah ramadhana selesai kita kembali hidup dalam kemaksiatan, hiburan, dan lain sebagainya. Diakhir Ramadhan ini kita berharap Idul fitri, kembali kepada fitrah yang suci, pribadi yang kembali kepada katauhidan dan kesucian dalam menghadapi segala problematika kehidupan.

Wahab bin Munabbih menceritakan bahwa Nabi Muhammad  saw dalam sebuah hadis pernah bersabda : “ Jika tiba hari raya Idul fitri maka  Iblis berteriak memanggil seluruh pasukan dan anak buahnya. Seluruh anak buah dan pasukan Iblis bertanya : Wahai pemimpin kami, apakah yan telah terjadi..sehingga engkau memanggil kami semua berkumpul disini..?

 Maka berkata iblis : “ Aku kumpulkan kalian karena ada sesuatu yang penting. Ketahuilah bahwa pada hari ini , hari raya Idul Fitri, Allah Taala telah memberikan ampunan-Nya kepada umat Muhammad. Maka sekarang tugas kalian semua adalah menggoda mereka semua sehingga mereka kembali sibuk dengan kehidupan yang berfoya-foya, berpesta pora dengan segala kesenangan dunia, sehingga mereka tenggelam dalam nafsu birahi serta minuman yang memabukkan sehingga akhirnya Allah Taala kembali marah terhadap keadaan mereka yang sedemikian rupa”.

Waspadalah dengan segela bentuk jebakan, rayuan jin, iblis dan syetan yang akan tetaap berusaha menarik manusia untuk kembali dalam kemungkaran, kemaksiatan, sebagaimana yang pernah dilakukan sebelum ramadhan.

Pripadi Ramadhan adalah pribadi yang memiliki akhlak mulia dalam kinerja, seperti jujur, ikhlas, amanah, kerja keras, disiplin, integritas, kerjsama, dan lain sebagainya, dan selalu mencegaah diri dari  sikap kenirja yang buruk seperti menipu, dusta, khianat, bertengkar, korupsi, mau menang sendiri ( egois ), dan lain sebagainya.  Selain itu pribadi ramadhan adalah pribadi yang taqwa baik dalam sikap, perbuatan, pemikiran dan ucapan lisan.

Pribadi ramadhan adalah pribadi yang memiliki pikiran yang suci, pikiran yang berpandukan pada ayat-ayat suci Al Quranul karim yang dikaji dan dipelajari melalui tadarus setiap hari. Pribadi ramadhan adalah manusia yang mempunyai pribadi yang suci, pribadi yang dapat mengendalikan hawa nafsu, dapat menjaga nafsu makan dan  nafsu syahwat sesuai dengan hukum Ilahi. Pribadi yang dapat mengendalikan diri dalam kehidupan dunia, sehingga dapat menjadikan dirinya sebagai penguasa kehidupan dunia bukan dikuasai oleh kehidupan dunia. Menjadikan dunia sebagai sarana untuk kebahagian akhirat, bukan menjual akhirat untuk kebahagiaan dunia.Inilah pribadi shiyam di siang hari selama bulan ramadhan yang suci.

Pribadi ramadhan adalah pribadi  yang mempunyai harta kekayaan dari sumber yang halal melalui pekerjaan dan perbuatan yang suci, bukan dari uang riba, bukan dari uang korupsi, atau dari pekerjaan yang diperoleh dengan cara-cara yang bersih dan suci. Inilah pribadi berbuka ( Iftar ) dan dan pribadi sahur ( sahr ), pribadi yang mencari makanan dari makanan yang halal dan suci.

 Pribadi ramadhan adalah pribadi yang selalu merasa bahwa harta kekayaan yang telah diperolehnya bukanlah miliknya sendiri tetapi merupakan milik Allah yang diamanahkan kepadanya , untuk dipergunakan seperlunya sedangkan selebihnya harus dikeluarkan untuk paqir miskin, untuk anak-anak yatim, untuk para musafir, untuk orang yang susah karena hutang, untuk  segala sesuatu yang diperlukan demi menegakkan kalimatullah, demi jihad fi sabilillah. Inilah maksud dari zakat fitrah yang diwajibkan sewaktu kita mengakhiri ramadhan. Pribadi ramadhan adalah pribadi yang mencari harta dengan jalan yang suci, dan dapat mensucikan pendapatan serta harta kekayaan tersebut melalui sedekah, zakat harta dan zakat fitrah. Pribadi yang peduli dengan keadaan disekitar kehidupan, dengan anak yatim, fakir miskin, dan orang yang terlantar. Pribadi yang selalu siap membantu dengan penuh kerelaan masyarakat yang menjadi korban bencana alam, kehilangan tempat tinggal akibat peperangan, dan lain sebagainya.

Pribadi Ramadhan adalah pribadi taqwa dalam ibadah, taqwa dalam keluarga, taqwa dalam hubungan sesame manusia, taqwa dalam bekerja, taqwa dalam hubungan sosial dengan masyarakat, taqwa dalam mencari rezeki dan kegiatan ekonomi, taqwa dalam politik, taqwa dalam bermasyarakat dan bernegara. Selamat Hari Raya Idul Fitri, Semoga kita tetap menjadi pribadi Ramadhan sepanjang zaman. Fa’tabiru Yaa ulil albab.  

Buletin

Share This