1492 AKIBAT SEBUAH PENGKHIANATAN

today February 1, 2022 account_circle Arifin Ismail

 

“ Janganlah kamu mengkhianati Allah, mengkhianati Rasul dan mengkhianati amanah yang diberikan kepadamu “ ( QS. Al Anfal : 27 )

Lebih lima ratus tahun Bani Abbasiyah menjadi pemegang khilafah Islamiyah dan membawa kemajuan yang begitu pesat dalam bidang keilmuan dan peradaban. Kejayaan tersebut menjadikan para penguasa bergelimang dengan kekayaan yang tiada tara. Karena berdasarkan sistem kerajaan, maka akhirnya tampuk kepemimpinan sampai kepada raja-raja yang kurang cakap, raja yang terlena oleh kehidupan foya-foya sehingga memunculkan tindakan anarkis dan perpecahan antar kelompok masyarakat. Karena raja yang berkuasa tidak cakap, maka roda pemerintahan dijalankan oleh para menteri yang mempunyai banyak kelemahan dan juga tidak profesional. Diantara menteri kabinet yang tidak profesional tersebut terdapat seorang menteri yang menjadi orang kepercayaan khalifah , yaitu Muaiyuddin al-Alqami yang menganut paham syiah. Kondisi pemerintahan yang lemah tersebut menimbulkan keinginan kerajaan monghol yang berada di bawah raja Holaku untuk menaklukkan dinasy bani Abbasiyah. Sewaktu pasukan Holaku yang ganas tersebut tiba di perbatasan Baghdad, Muaiyuddin berpikir bahwa sebentar lagi dinasti A”bbasiyah akan dihancurkan oleh pasukan Hulako yang kuat tersebut. Dia segera menulis surat kepada Hulako, menyatakan bahwa pemerintahan Abbasiyah sangat lemah, oleh karena itu dia sangat setuju jika seandainya Hulako datang untuk menyerang dan menalukkan kota Baghdad. Dia berjanji bahwa dia bersama kelompok syiah akan membantu Hulako untuk mengulingkan pemerintahan Abbasiyah. Sebaik Hulako menerima surat Muaiyuddin tersebut, dia segera bersorak gembira dan berkata kepada pasukannya : “ Kali ini kita akan merebut kota kebanggaan dunia dalam tempo yang singkat saja “.   Dengan surat itu dia merasa yakin dapat dengan mudah menaklukkan kota Baghdad, padahal sebelumnya dia agak gentar dan khawatir , mengingat kebesaran kerajaan Abbasiyah yang telah tersohor kemana-mana.

Akhirnya kota baghdad dikepung dari semua penjuru, dan Hulako mengirim pesan agar kerajaan Abbasiyah menyerah saja sebelum terjadi pertempuran yang besar. Khalifah  Mu’tasimbillah mengadakan sidang kabinet luar biasa untuk mencari jalan keluar dari keadaan kritis yang sedang terjadi. Muayyiddin al-Alqami berkata : “ menurut saya, susah bagi kita untuk melawan tentera Hulako yang gagah berani dan ganas tersebut, oleh karena itu saya usulkan agar kerajaan mengadakan perdamaian dan memberikan upeti kepada pasukan Hulako “. Usul perdamaian dan menyerah kalah tersebut ditentang oleh Panglima Militer kerajaan Abbasiyah yang bernama  panglima daudar. Dia berkata : “ Kita tidak boleh berdamai dengan pasukan Hulako. Usul damai tersebut adalah usul yang sangat licik.   Badan intelijen kami telah mendapat informasi bahwa Muayiddin telah mengadakan bersekongkolan dengan pasukan Hulako. Itulah sebabnya dia mengusulkan agar kita berdamai saja, karena dia akan mendapat keuntungan dari usul tersebut . Oleh karena itu, saya mengusulkan agar kita segera melawan setiap penyerangan yang akan diadakan oleh pasukan Hulako, walau dengan resiko apapun, demi membela agama Islam dari serangan orang kafir dan menjaga harga diri kerajaan Abbasiyah “. 

Maka terjadilah peperangan antara pasukan Hulako dengan tentera Islam dibawah pimpinan Panglima perang Daudar. Karena tentera Hulako mendapat bantuan dari kelompok masyarakat Syiah, sebagaimana yang dijanjikan oleh surat Muayiidin, maka akhirnya tentera Islam mengalami kekalahan. Setelah kekalahan tersebut,  Muayiddin menemui Hulako dengan niat agar mendapatkan hadiah atas kerjasama yang telah dijalin selama ini. Dia juga berharap agar kelompok syiah dapat memerintah Baghdad. Muayyiddin mengadakan perundingan dengan Hulako, dan setelah berunding, dia kembali ke istana menemui khalifah untuk menyampaikan hasil rundingan yang merupakan suatu tipu muslihat. Muayyiddin berkata : Tuanku, panglima Hulako menyetujui jika tuanku tetap kekal memegang tampuk kepemimpinan negara ini dengan syarat agar puternya dapat kawin dengan putera tuanku “. Mendengar usulan dari muayiddin tersebut, khalifah sangat gembira, dan menyetujui rencana tersebut. Khalifah segera menetapkan hari pernikahan, dengan mengundang seluruh pembesar dan pejabat negara, para ulama dan cendekiawan untuk menghadiri hari yang bersejarah tersebut, menunggu kedatangan Hulako yang akan menikahkan puterinya dengan putera mahkota.Pada hari yang telah ditentukan tersebut, tibalah rombongan Hulako bersama seluruh pasukannya memasuki kota Baghdad dengan penyambutan yang meriah. Rombongan Hulako rupanya datang memasuki istana khalifah bukan dengan hadian atau kado perkawinan, tetapi dengan senjata yang terhunus untuk menyembelih seluruh yang hadir dalam pesta tersebut.

 Akhirnya khalifah bersama seluruh kerabat istana, para menteri dan pejabat negara, para ulama dan cendekiawan, semuanya mati dibunuh oleh pasukan Hulako., sehingga istana yang megah tersebut, hancur bersimbah darah.  Setelah semua yang hadir mati terbunuh, datanglah Muayyiddin si pengkhianat ini ingin mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Hulako. Dia sudah membayangkan bahwa sebentar lagi dia dan kelompoknya akan menjadi pemnguasa kota Baghdad. Kedatangan muayyiddin si pengkhianat tersebut bukan disambut dengan senyum kemanangan, tetapi di sambut dengan tebasan pedang, sehingga  kepalanya terpenggal. Setelah istana dihancurkan, barulah pasukan Hulako menghancurkan kemegahan kota Baghdad dan membunuh, memperkosa, merampok siapa saja yang ada di dalam kota tersebut. Bukan hanya membunuh manusia, mereka juga membakar perpustakaan dan buku-buku yang menyimpan seluruh rahasia ilmu pengetahuan, sehingga air sungai di kota Baghdad tersebut menjadi hitam.

Sejarah mencatat inilah kekejaman yang tiada tara dalam peradaban manusia. Sejarah juga telah mencatat bahwa di negara mana saja, musuh umat Islam akan berusaha menghancurkan seluruh kekuatan umat , baik kekuatan fisik dengan membunuh baik laki, perempuan maupun anak-anak ; maupun kekuatan generasi dengan memperkosa para wanita, dan kemudian menghilangkan kekuatan iltelektual dan peradaban dengan membakar perpustakaan, masjid dan segala bangunan yang menyimpan khazanah keilmuan, sehingga ummat islam akan menjadi umat yang lemah dalam segala aspek. Inilah yang terjadi baik di Baghdad, di Andalusia, di Bosnia, di Kosovo, dan di seluruh kantong-kantong umat Islam. Sejarah juga telah mencatat, bahwa jika umat Islam berkuasa, jika umat islam memegang tampuk pemerintahan, maka umat yang lain, baik itu umat yahudi, umat nasrani, umat majusi, semuanya hidup dengan penuh aman dan damai; tetapi jika umat islam berada di bawah pemerintahan umat lain, maka sejarah telah mencatat bahwa mereka akan selalu tertindas dan teraniaya. Inilah yang terjadi di Kashmir, Cambodia, Cina, Soviet, Bosnia, Albania, Andalusia, pada saat sekarang ini.

Sejarah juga telah mencatat bahwa kekalahan umat Islam bukanlah disebabkan oleh kekuatan musuh , tetapi oleh karena perpecahan yang terjadi diantara kelompok-kelompok umat islam itu sendiri. Kemudian di antara kelompok tersebut ada yang berkhianat dengan bersekongkol dan mengadakan koalisi dengan musuh, karena mereka berharap dengan bersekongkol atau berkoalisi tersebut mereka nanti akan mendapatkan jatah jabatan tertentu. Mereka lebih mementingkan keuntungan untuk kelompoknya atau pribadi pemimpin kelompoknya daripada kemaslahatan umat Islam. Inilah yang terjadi dengan Muayiddin dalam peperangan dengan hulako. Manusia seperti Muayiddin ini akan terus bermunculan sepanjang perjalanan sejarah. Oleh karena itu kita sebagai umat harus waspada dengan profil manusia seperti ini, karena manusia seperti inilah yang akan menghancurkan kekuatan umat Islam, karena ini merupakan musuh dalam selimut.

Umat Islam tidak akan kalah dengan kekuatan musuh, tetapi akan kalah dengan persekongkolan sekelompok kaum muslimin dengan kekuatan musuh. Inilah yang telah diisyaratkan oleh rasulullah saw dalam sebuah hadis : “ Aku telah memohon kepada Allah agar membantu umatku supaya mereka tidak dibinasakan dengan musim paceklik yang panjang. Aku juga telah memohon kepada Allah agar umatku tidak dijajah oleh kekuatan asing selain oleh mereka sendiri, sehingga kekuasaan mereka itu menjadi hancur berantakan . Lalu Allah swt berfirman : “ Ya Muhammad, apabila  AKU telah memutuskan sesuatu perkara, maka keputusanKU itu tidak dapat diubah lagi. AKU perkenankan doamu untuk umatmu, bahwa mereka tidak akan binasa dengan musim paceklik yang panjang. Dan AKU tidak akan menjajahkan kepada mereka suatu kekuatan musuh walaupun mereka akan hancur berantakan, sekalipun musuh mereka semuanya bersatu padu mengelilingi mereka, melainkan jika sebagian atau sekelompok mereka ikut bersekongkol membinasakan sekelompok yang lain atau saling tawan melawan “.

Dari hadis tersebut di atas dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa sendainya umat Islam bersatu, maka umat Islam tidak akan hancur , tidak akan dijajah, tidak akan dikuasai oleh musuh walaupun musuh mempunyai kekuatan yang sangat dahsyat. Ini telah merupakan janji Allah. Tetapi umat islam akan hancur, jika diantara umat Islam sendiri ada kelompok orang yang berkhianat , bersekongkol  dengan musuh, walaupun umat Islam mempunyai kekuatan yang hebat. Jika kita meneliti sejarah, maka kita akan mengetahui bahwa kekalahan umat Islam dimana-mana adalah akibat di dalam tubuh umat islam sendiri masih ada kelompok masyarakat  muslim yang berkhianat dengan membantu  musuh, karena kelompok tersebut atau pemimpin kelompok tersebut lebih mementingkan keuntungan kelompok atau keuntungan pribadi yang mengatas namakan kelompok daripada kepentingan Islam.  Fa’tabiruu yaa ulil Albaab.  

 

Buletin

Share This