1475 Kepentingan Mengkaji Sirah Rasul

today November 11, 2021 account_circle Arifin Ismail

“ Dan tidaklah Aku ( Allah ) mengutus engkau ( Muhammad ) melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam “ ( Surah Al Anbiya : 170 ).

 

Pada suatu hari sayyidina Hasan, cucu nabi Muhammad saw bertanya kepada bapaknya, Sayyidina Ali bin Abi thalib tentang kepribadian kakeknya jika beliau berada di dalam rumah bersama keluarga. Sayyidina Ali menjawab : “ Apabila rasulullah berada di dalam rumahnya, maka beliau akan membagi waktunya menjadi tiga bagian. Sebagian untuk Allah, sebagian yang lain untuk keluarganya dan satu bagian yang lain untuk dirinya sendiri. Waktu yang disediakan untuk dirinya sendiri itu dibagi lagi kepada dua, sebagian untuk mengerjakan keperluan dirinya sedangkan sebagian yang lain dipakai untuk keperluan dan kepentingan masyarakat “. Bahkan rasulullah selalu mendahulukan untuk menolong orang lain dan berbuat untuk kemaslahatan orang ramai daripada untuk dirinya sendiri. Rasul juga selalu menghormati hak-hak orang lain tanpa pandang bulu. Dalam bergaul dengan orang lain, rasulullah memperlakukan semuanya secara sama tanpa ada perbedaan antara orang awam dan orang yang berpangkat atau ningrat. Dengan demikian tidak ada seorangpun yang merasa disisihkan oleh rasulullah, dan semua merasa bergembira dapat bersama rasulullah.  Rasul senantiasa sibuk dengan urusan umatnya dan beliau juga meminta agar sahabat-sahabatnya juga ikut berusaha membantu yang lain sesuai dengan kemampuan masing-masing.

 

 Hasan bertanya lagi tentang keadaan rasulullah di luar rumah. Bapaknya, sayyidina Ali bin Abi thalib menjawab : “ Rasulullah senantiasa menjaga ucapannya, sehingga beliau tidak akan berkata-kata kecuali sesuatu yang berguna dan bermanfaat. Beliau juga selalu menjaga persaudaraan dan persatuan dengan ucapan yang lemah lembut dalam setiap pembicaraan. Baliau juga tetap memuliakan orang yang dianggap mulia dalam satu kelompok atau kabilah. Beliau juga selalu bertanya tentang keadaan sahabat-sahabatnya satu demi satu, sehingga semua merasa mendapat perhatian dari rasulullah.

 

Jika beliau melihat kesalahan yang dilakukan oleh sahabatnya, maka beliau segera menegurnya dan memperbaiki sahabat yang salah tersebut dengan cara yang baik dan lemah lembut. Jika beliau melihat suatu kemungkaran, maka beliau segera berusaha untuk membasmi kemungkaran tersebut dengan cara yang baik. Beliau juga selalu bersikap adil baik terhadap keluarga maupun terhadap sahabat-sahabatnya, sehingga dengan keadilan itu maka perselisihan dapat dihindarkan “ Hasan bertanya lagi tentang sifat kakeknya di dalam majlis bersama sahabat beliau, maka Ali bin Abi Thalib menjawab : “ Rasulullah selalu tersenyum, mudah bergaul, senantiasa melayani orang yang berada di sekelilingnya dengan penuh kelembutan dan ramah. Beliau tidak kasar dan juga tidak ganas. Beliau juga tidak pernah menjerit ataupun berteriak. Beliau juga tidak suka menghina atau merendahkan orang lain. Jika ditanya suatu perkara maka beliau tidak bermain-main dan bergurau dalam menjawabnya, tetapi menerangkan perkara tersebut dengan sangat jelas, sehingga tidak ada seorangpun yang kecewa terhadap beliau. Beliau selalu membantu setiap orang yang datang meminta tolong kepadanya.

 

Beliau selalu menjauhi tiga perkara : yaitu pertengkaran, sikap berlebih-lebihan ( mubazir ) dan juga manjauhkan diri daripada sikap dan ucapan atau perkara yang tidak berguna dan bermanfaat. Beliau juga  menjaga  tiga perkara dalam bergaul dengan sesama manusia  : yaitu tidak pernah menghina seseorang, tidak pernah memalukan seseorang dan tidak pernah membongkar aib seseorang dan tidak berkata-kata melainkan sesuatu yang bermanfaat dan berguna.  Apabila beliau berkata-kata, maka semua akan mendngar perkataannya dengan penuh perhatian, dan apabila sahabat-sahabatnya berbicara maka beliau akan mendengarkan kata-kata sahabatnya itu dengan penuh perhatian. Bagianda akan ikut ketawa bersama yang lain , jika dalam pembicaraan tersebut ada yang lucu . Beliau juga akan bersikap heran dan taajub jika sahabat-sahabatnya melihat sesuatu atau mendapatkan sesuatu yang menakjubkan. Beliau juga akan bersabar jika menghadapi sikap kasar dari pendatang asing, walaupun kadangkala sahabat beliau marah dengan sikap kasar orang tersebut.

 

Mustafa Sibai menyatakan bahwa sirah Rasul mempunyai beberapa keistimewaan. Diantaranya terlihat bahwa Sejarah hidup rasulullah saw adalah sejarah yang paling benar jika dibandingkan dengan sejarah hidup nabi-nabi yang lain dan sejarah para pemimpin dunia, atau tokoh masyarakat yang lain.  Dikatakan demikian sebab penulisan sejarah hidup Rasulullah ditulis dengan sebuah kajian dan penelitian ilmiah yang terjaga keasliannya, tanpa ada penipuan dan pemalsuan, dan dapat dikaji secara fakta sejarah.

 

Sejarah hidup nabi Muhammad adalah sejarah yang sangat jelas dan tercatat dengan detail, baik dari sejak sebelum kelahirannya sampai kepada akhir hayatnya. Dari kitab-kitab sirah kita dapat mengetahui secara jelas keadaan kedua orangtuanya, keluarganya, demikian juga kehidupannya sejak kecil, masa remaja, di waktu dewasa, di saat perkawinannya, kehidupan dalam  keluarga, dalam bermasyarakat dan lain sebaginya. Tidak ada sisi kehidupan Rasulullah yang tidak tertulis dan tercatat, semuanya dapat diketahui secara benar dari sumber yang asli, tanpa dibuat-buat atau ditambah-tambah.

 

Sejarah hidup nabi Muhamad adalah kehidupan manusia biasa yang mendapat kelebihan dengan menjadi rasul, tanpa ditambah dengan cerita-cerita khayalan atau dongeng yang tidak dapat dikaji kebenarannya. Sejarah hidup beliau juga tidak ditambah-tambah dengan sifat-sifat ketuhanan, atau pemujaan sebagai tuhan, yang kadang telah keluar daripada sifat-sifat kemanusiaan. Bagi kita, Nabi Muhammad saw bukanlah manusia “ superman “, manusia yang kebal , ataupun manusia yang tidak sakit , atau tidak akan mati, sebagaimana gambaran manusia “ superman “; tetapi beliau tetap sebagai manusia biasa yang mempunyai sifat-sifat kemanusiaan seperti mempunyai perasaan  sedih jika terkena musibah,  beliau juga dapat terkena musibah seperti sakit kena sihir , dan juga dapat terluka sebagaimana manusia yang terluka di medan perang, dan akhir hayatnya beliau juga meninggal dunia  sebagaimana manusia yang lain. Dengan sifat kemanusiaan ini, setiap manusia dapat mencontoh kehidupan rasul dengan lebih mudah, sebab semua sifat-sifat kemanusiaan telah terdapat dalam sifat nabi Muhammad saw.

 

Menghayati kepribadian Rasul adalah kewajiban umat Islam .Hal ini dinyatakan dalam Al Quran :  “ Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan dan pengajaran yang baik bagi orang yang mengharapkan keridhaan Alah dan hari akhirat dan mereka yang banyak berzikir kepada - Nya “ ( Surah Al Ahzab : 21 ). Oleh sebab itu diantara cara untuk mengenal kepribadian nabi adalah  memperingati maulid nabi.  Tujuan peringatan maulid nabi  adalah agar manusia  dapat mengikuti akhlak , pribadi dan kehidupan Rasulullah yang mulia tersebut, maka sepatutnya seorang manusia , apalagi seorang muslim, dalam kehidupannya  sangat perlu dan wajib mempelajari kehidupan dan akhlak serta pribadi manusia teladan, manusia sempurna, Rasulullah Muhammad saw. Syekh Mstafa Sibai dalam I;brah min siratul rasul menyatakan bahwa kewajiban muslim adalah mempelajari sejarah perjuangan dan kepribadian ( sirah ) Rasulullah.

 

Adapun tujuan mempelajari sirah Rasul adalah sebagai berikut :

 

1.        Untuk memahami kehidupan dan kepribadian nabi Muhammad saw secara lengkap sehingga dapat menambah keyakinan bahwa rasulullah saw adalah benar-benar utusan Allah untuk membimbing seluruh manusia kepada jalan yang lurus.

 

2.         Supaya setiap muslim dapat menjadikan kehidupan nabi sebagai teladan yang telah menjalani kehidupannya berdasarkan petunjuk Allah ( Al Quran ),  Dengan mengkaji sejarah kehidupan nabi tersebut yang merupakan sejarah paling sempurna dan paling utama, diharapkan agar manusia dapat mengadakan penilaian kepada sejarah hidupnya masing-masing dengan membandingkannya dengan sejarah hidup manusia yang paling sempurna Muhammad saw.

 

3.        Dengan mengkaji Sirah, berarti akan membantu untuk memahami kandungan dan maksud daripada ayat-ayat kitab suci Al Quran, sebab ayat-ayat tersebut dipraktekkan langsung oleh nabi dalam kehidupan beliau sehari-hari. Inilah makna jawaban siti Aisyah sewaktu ditanya oleh sahabat: “ Bagaimanakah akhlak rasulullah ? “. Aisyah bin Abubakar menjawab : “ Khuluquhul quran.”,.akhlaknya adalah kitab suci Al Quran.” Berarti seluruh ucapan, perbuatan dan kehidupan rasulullah merupakan praktek langsung daripada ayat-ayat Al Quran. Dengan  mempelajari sirah berarti dapat memudahkan kita memahami ayat-ayat Al Quran.

 

4.        Mengkaji sirah rasul berarti mengkaji seluruh bidang daripada ajaran Islam baik itu bidang ibadah, akidah, akhlak, hukum-hukam, sebab sejarah rasul merupakan pelaksanaan daripada seluruh bidang agama Islam.

 

5.        Dengan mengkaji Sirah berarti kita telah mengkaji proses dakwah yang dilakukan serta metode yang dipakai dalam membina umat pada masa awal. Dengan kajian sirah kita mendapat cara dan metode yang tepat bagi membimbing dan membangun umat, sebab sejarah telah menceritakan bahwa walau hanya dengan waktu dua puluh dua tahun, hasil dakwah rasulullah sudah memuaskan. Diharapkan dengan mengkaji sirah Rasul umat islam dapat mencontoh kepribadian beliau dalam kehidupan sehari-hari, sehingga umat islam menjadi umat teladan, umat yang dapat menjadi rahmat bagi peradaban mendatang. Fa’tabiru Ya Ulil albab.

 

Buletin

Share This